Senin, 21 Mei 2012

ikhlas

Belajar Ikhlas Tidaklah Sulit


Suatu ketika, saya pernah hampir akan mendapatkan rejeki yang bagus. Cukup besarlah kalau dilihat dari sisi rupiahnya. Kejadian itu kira-kira berselang beberapa tahun lalu, kalau tidak salah hitung,  7 tahun lalu deh. Cukup lamalah. Tapi masih hangat dalam ingatan saya.
Saat  tiba waktunya, ternyata rejeki yang saya maksud itu tidak hadir sesuai dengan apa yang diharapkan. Alias partner atau orang yang saya ajak kerjasama, komitmentnya berubah. Tidak sesuai lagi dengan omongan awal.
Alhasil kekecewaanku bertumpuk di hati. rasa benci, jengkel, marah dengan emosional tingkat tinggi mulai terlihat dalam hari-hari menjalankan rutinitas. Hidup rasanya tidak nyaman. Berasa ada sesuatu yang menjadi miliku yang telah dirampas oleh orang lain.
Selang beberapa bulan, rasa itu tak juga beranjak dalam hati. masih saja menusuk-nusuk menyakitkan. Sampai akhirnya saya mendengarkan satu kalimat bijak dari orang yang saya anggap terbelakang dari sisi pendidikan (maaf). Dari sisi etika juga termasuk terbelakang, karna orangnya termasuk urakan. Tapi saya berteman baik dengan siapa saja. Termasuk dengan orang yang urakan seperti teman saya itu.
Apa pesannya? Dia bilang begini,
“kawan, ente harus belajar ikhlas”.  Saya bengong, melongok. Ini orang kok bisa mengeluarkan kalimat seperti  itu. Menurut saya,  kalimat seperti itu tidak keluar dari lisan sembarang orang. Karena ikhlas mudah di ucap, sulit di kerjakan. Itu sudah rumus alamiah.
Saya heran,  seheran – herannya manusia. Saya sungguh tak percaya. Lalu dia bercerita tentang pengalamannya yang sama. Sama-sama hampir dapat rejeki nomplok. Dan pada saat itu kekecewaannya juga sama, sama-sama murka semurka-murkanya. Tapi apa yang didapat? Yang didapat hanyalah penyiksaan emosional.
Saat itu, saya tidak lantas berubah sumringah dan merelakan semua keihklasan itu. Tapi saya sempat terhentak dengan nasihat bijaknya.
Memang kalau saya menganlisa dari kehidupannya. Teman saya ini termasuk yang tidak terlalu “ngoyoh”.  Hidupnya biasa-biasa saja. Tapi dia mau kerjakan apa saja untuk menghidupi keluarganya. Saya salut untuk kelakuannya yang seperti itu.
Saat ini saya terkenang lagi,dengan kasus yang berbeda. Karena akahir-akhir ini pekerjaan saya masih banyak yang belum rampung. Artinya kalau kerjaan saya terseok-seok maka klimaks saya untuk mendapatkan profitpun akan terpending, kemungkinan gagal juga ada. apalagi jika saya sudah tidak kuat lagi meneruskan. Karena project yang dikerjakan memakan cost yang lumayan besar.
Perenungan inilah membawa saya kembali merenungkan ucapan kawan saya kira-kira 7 tahun lalu itu. Sehingga pelan-pelan pikiran saya menjadi adem, dan berfikir realistis. Artinya. Keihlasan itu lahir dari pemikiran yang jernih. Memahami betul kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. Dan percaya bahwa ada kekuatan super power yang mengatur kehidupan kita.
Walau kita sudah nangis Bombay sekalipun, kalau rejeki belum diperuntukan untuk kita, maka air mata tak akan membantu. Justru akan semakin melemahkan emosi psikis kita. Kita akan kehilangan semangat dan mulai apatis terhadap apapun.
Belajar ikhlas itu tidak sulit, tapi mempraktekkan keihlkasan yang hakikipun tidak mudah. namun demikian, semua itu bisa dilatih dengan mempertebal penerimaan kita. Belajar realisits dan percaya bahwa masih banyak pintu rejeki yang terbuka untuk kita salami.  Tinggal bagaimana kita memperluas kesempatan kita.




INGIN BELAJAR IKHLAS
Sulitnya saya mengikhlaskan pacar yang mutusin saya beberapa bulan yang lalu. Sampek nangis-nangis dalam hati karena cowok dilarang nangis dengan nampak. Histeris, itulah kisah asmara yang ada di dalam layar tv. Tapi itu belum seberapa, mungkin kalau ditinggal sang pacar kita masih bisa melupakan sedikit demi sedikit namun kalau ditinggal kerabat dekat?? Yang ada semenjak kita kecil?? Nah loo... 

Tak percaya akan kepergian seseorang
Baru tiga hari kemarin nenek saya diambil oleh Sang Maha Kuasa Alloh Subhanahu wata'ala ini membuat saya dan saudara-saudara tak percaya. Ketika mendengar kabar kematian saudara atau seseorang yang kita cintai bagaimana perasaan anda? Kalau gak sedih berarti tak punya hati yang sehat.

Mulailah hidup baru
Maksud saya disini adalah memulai hidup di hari esok dengan semangat baru. Jika pas hari itu ditinggal sampai seminggu dua minggu anda akan masih mengingatnya, tapi jangan terus menerus dengan beraktivitas sehari-hari seperti biasanya insyaAlloh sedikit demi sedikit anda akan melupakan seseorang tersebut.

Tak tergantikan
Ditinggalkan orang yang kita sayangi bisa stress berhari-hari. Namun ternyata setelah menemukan orang yang mirip dengan orang tersebut kita bisa menjadikannya pengganti. Seperti saya dulu punya pak dhe (paman) yang baik banget kepada saya, yang tak kalah saya rindukan adalah sun pipi nenek saya ketika saya kecil sampai kelas 6 SD akhirnya nenek berpulang selamanya.... 


Berdo'a untuk orang yang meninggalkan
Do'a bisa membuat orang yang kita sayangi kembali lagi? Bisa aja insyaAlloh jika orang yang ninggalin kita dalam keadaan khusnul khotimah tak berjumpa disini mungkin kita akan berjumpa di surga dengan orang-orang yang kita sayangi tersebut. 

Keikhlasan adalah kunci utama agar setiap langkah yang kita perbuat kedepan agar lebih mantap. Tak mengingat ingat orang yang kita cintai tersebut.

Ikhlas dalam memberi
Ya ini beda lagi dari yang di atas saya sebutkan. Ikhlas memberikan sesuatu yang kita miliki kepada orang lain  bisa jadi hal yang sulit akan kita lakukan.Contoh ilustrasi Saya pernah memberi uang kepada teman saya dua puluh ribu beberapa hari yang lalu,  uang yang segitu adalah uang saku saya minggu ini. Nah, ternyata uang tersebut oleh teman saya digunakan untuk membeli minuman keras. Saya Nggak Ikhlas, ini adalah sesuatu yang wajar. Namun sebelumnya memberi sesuatu kepada orang lain pastikan anda mempunyai niat yang benar agar kita bisa mengikhlaskan barang pemberian tersebut.

Melupakan pemberian,
Jika anda memberi hadiah kepada orang lain yang timbul anda akan mengingat-ingat, cara gampang adalah jangan memikirkan nominal yang kita berikan, Anggaplah nominal yang kita berikan adalah sedikit dan tak akan sebanding dengan penghasilan kita. Uang segitu besok juga kita dapetin lagi, sedangkan mereka yang membutuhkan?? uang segitu pasti akan sulit dicari....

Untuk itu, mengikhlaskan adalah melupakan segala hal yang menguntungkan bagi kita. Kita bisa melupakan dengan pengganti hal tersebut dengan sesuatu yang baru. Percayalah Alloh akan mengganti jika kita berbuat ikhlas. Belajarlah mengikhlaskan sesuatu dengan cara anda sendiri. Wallohu 'Alam Bissowab

Tidak ada komentar:

Posting Komentar